mencintai bukan tentang siapa yang mampu bertahan paling lama,
bukan tentang menahan luka
atau memaksa senyuman di atas air mata.
Cinta tak pernah menjadi bukti kekuatan,
tapi seringkali, ia jadi alasan sebuah kelemahan.
Sedari kecil,
aku belajar bahwa cinta jarang datang lembut.
Ia masuk tanpa mengetuk,
kadang menghancurkan lebih banyak
daripada yang mampu ia perbaiki.
Ia seperti angin kencang,
membawa harapan sekaligus menumbangkan kepercayaan.
Kupelajari,
bahwa merawat sesuatu yang retak
memerlukan lebih banyak tenaga
daripada membiarkannya hancur.
Bahwa kata-kata yang tak diucapkan
bisa lebih mematikan
daripada teriakan yang menyakitkan.
Dan aku masih di sini,
memilih mencintai meski tahu luka adalah bagian dari kisahnya.
Bukan karena aku kuat,
tapi karena aku percaya,
cinta tidak butuh sempurna untuk tetap berarti.
sumber : https://id.pinterest.com/pin/949696640173370590/
0 Comments