Dara memandangi langit malam dari beranda kamarnya, seperti yang selalu ia lakukan setiap hari. Namun, malam itu berbeda. Sebuah bintang jatuh meluncur dengan cahaya terang, dan anehnya, Dara merasa seakan bintang itu "berbicara" padanya, memintanya untuk mengucapkan sebuah permohonan. Tanpa berpikir panjang, Dara menggumamkan keinginannya: "Semoga aku bisa menemukan sesuatu yang membuat hidupku lebih berarti."
Beberapa detik kemudian, sebuah kilatan cahaya terang muncul di halaman belakang rumahnya. Dengan rasa penasaran, Dara berlari keluar dan terkejut mendapati seorang pemuda berdiri di tengah rerumputan. Mata pemuda itu berkilau seperti bintang, kulitnya pucat namun bercahaya.
"Siapa kamu?" Dara bertanya, bingung dan sedikit takut.
Pemuda itu tersenyum lembut. "Namaku Satria. Aku datang dari konstelasi Orion."
Dara mengerutkan kening. "Apa maksudmu? Kamu bercanda, kan?"
Namun, Satria tidak tertawa. Ia mengulurkan tangannya, dan saat Dara menyentuhnya, bayangan luar angkasa muncul di benaknya—galaksi, bintang-bintang, dan dunia asing yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Malam itu, Satria menjelaskan bahwa ia adalah penjaga bintang yang bertugas memastikan harmoni di antara konstelasi. Namun, sesuatu yang aneh telah terjadi di langit—bintang-bintang mulai kehilangan cahayanya, dan keberadaan mereka terancam punah. "Aku terjatuh ke duniamu karena... aku mencari sumber cahaya yang hilang itu," kata Satria dengan suara rendah.
Dara merasa bingung, tetapi juga penasaran. "Apa hubungannya denganku?"
"Permohonanmu. Itu yang membawaku ke sini," jawab Satria.
Hari-hari berikutnya, Satria mulai menunjukkan pada Dara keajaiban yang tersembunyi di langit malam. Dengan kemampuan barunya untuk "melihat" bintang jatuh, Dara menyadari bahwa setiap bintang membawa cerita—tentang harapan, kehilangan, dan cinta yang abadi. Namun, di balik semua itu, ada ancaman besar: sebuah kekuatan gelap bernama Umbra yang perlahan-lahan menelan cahaya bintang.
Dara dan Satria pun bekerja sama untuk mencari solusi. Perjalanan mereka membawa mereka ke tempat-tempat aneh—dunia di balik bayangan bulan, danau tempat bintang-bintang dilahirkan, dan bahkan batas langit tempat galaksi bertemu. Dalam perjalanan itu, Dara mulai menyadari sesuatu: hatinya mulai terpaut pada Satria.
"Apa yang akan terjadi jika kau berhasil memulihkan cahaya bintang?" tanya Dara suatu malam.
"Aku harus kembali ke Orion," jawab Satria pelan. "Itulah tugasku."
Namun, konflik memuncak ketika Umbra berhasil menyerang bumi, menyebabkan malam menjadi gelap gulita tanpa satu pun bintang di langit. Dara dan Satria harus menghadapi Umbra di medan pertempuran yang tidak biasa—di hatinya sendiri. Satria menjelaskan bahwa sumber cahaya bintang sebenarnya adalah cinta dan harapan yang ada di hati manusia.
"Aku butuh bantuanmu, Dara. Kaulah yang membuatku menemukan kembali arti dari cahaya itu," kata Satria.
Dengan keberanian dan tekad, Dara berhasil memancarkan cahaya dari hatinya, yang kemudian menyebar ke seluruh langit, menghidupkan kembali bintang-bintang. Namun, saat cahaya kembali, Satria perlahan memudar, kembali ke konstelasinya.
Malam terakhir, sebelum menghilang, Satria berbisik, "Terima kasih telah mengajarkan aku tentang cinta dan harapan. Bintang-bintang akan selalu menjagamu."
Dara menangis, namun ketika ia melihat langit malam, bintang di konstelasi Orion bersinar lebih terang dari sebelumnya, seakan mengingatkannya pada janji Satria bahwa ia tak pernah benar-benar pergi.
Tamat.
sumber: https://id.pinterest.com/pin/725361083767169571/
0 Comments